Miracle Machine (Times of India)
Sebuah penemuan teknologi baru memungkinkan air diubah menjadi minuman anggur atau wine. Hanya perlu menambahkan sejumlah bahan lain, dan wine pun jadi dalam waktu tiga hari.
The Miracle Machine, demikian nama perangkat tersebut, diklaim memakan biaya yang cukup murah dalam pengembangannya.
Namun para developer alat ini tidak menyebutkan secara detail. Mereka hanya memberikan gambaran, normalnya untuk membuat wine paling tidak membutuhkan USD 20 atau sekitar Rp 227 ribuan.
Berbentuk seperti bejana yang digunakan dalam laboratorium kimia, Miracle Machine memiliki semacam bilik fermentasi. Bagian inilah yang nantinya mengubah campuran air, sari anggur, ragi dan finishing powdermenjadi wine.
Dilansir Times of India, Senin (10/3/2014), bilik ini memiliki sensor, transducer, pemanas dan pompa untuk menyediakan lingkungan yang cocok untuk tahapan fermentasi primer dan sekunder.
Selain alat, para developer juga membuat sebuah aplikasi yang digunakan di smartphone atau tablet. Aplikasi ini terkoneksi dengan Miracle Machine melalui Bluetooth untuk memantau perkembangan proses pembuatan wine.
Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memilih rasa wine sesuai selera si peracik. Melalui aplikasi, si peracik akan diberitahu bahan apa saja yang perlu ditambahkan untuk menciptakan wine yang diinginkan. Misalnya takaran finishing powder yang tepat, akan membuat wine punya rasa seperti sudah melewati proses fermentasi bertahun-tahun.
The Miracle Machine, demikian nama perangkat tersebut, diklaim memakan biaya yang cukup murah dalam pengembangannya.
Namun para developer alat ini tidak menyebutkan secara detail. Mereka hanya memberikan gambaran, normalnya untuk membuat wine paling tidak membutuhkan USD 20 atau sekitar Rp 227 ribuan.
Berbentuk seperti bejana yang digunakan dalam laboratorium kimia, Miracle Machine memiliki semacam bilik fermentasi. Bagian inilah yang nantinya mengubah campuran air, sari anggur, ragi dan finishing powdermenjadi wine.
Dilansir Times of India, Senin (10/3/2014), bilik ini memiliki sensor, transducer, pemanas dan pompa untuk menyediakan lingkungan yang cocok untuk tahapan fermentasi primer dan sekunder.
Selain alat, para developer juga membuat sebuah aplikasi yang digunakan di smartphone atau tablet. Aplikasi ini terkoneksi dengan Miracle Machine melalui Bluetooth untuk memantau perkembangan proses pembuatan wine.
Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memilih rasa wine sesuai selera si peracik. Melalui aplikasi, si peracik akan diberitahu bahan apa saja yang perlu ditambahkan untuk menciptakan wine yang diinginkan. Misalnya takaran finishing powder yang tepat, akan membuat wine punya rasa seperti sudah melewati proses fermentasi bertahun-tahun.
00.42 |
Category:
teori organisasi umum 2
|
0
komentar
Comments (0)