Sedikit kita akan membahas bagaimana Kinerja
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja
Purnama (Ahok) memimpin Ibu Kota selama satu tahun mendapat apresiasi dari
berbagai kalangan.
Tanggal 15 Oktober merupakan momen 1 tahun kepemimpinan Jokowi-Ahok dengan
jargonnya Jakarta Baru. "Gebrakan Jokowi-Ahok harus diacungi jempol,"
ujar Calon Anggota DPD RI dari DKI Jakarta
Menurut dia, terobosan-terobosan Jokowi-Ahok bisa jadi tidak jauh berbeda
dari konsep para pemimpin DKI sebelumnya, yang juga memiliki ide sama soal
monorel/MRT, atau normalisasi waduk untuk mengatasi macet dan banjir.
"Akan tetapi, mereka menjadi fenomenal karena tidak hanya sebatas rencana
besar dan tebar kata-kata/tebar pesona, tapi ditindaklanjuti dengan aksi
konkret dengan implementasi program yang terhitung cepat," tutur peneliti The Indonesia Institute itu.
Dimulainya
konstruksi proyek MRT dan monorel yang selama puluhan tahun hanya rencana di
atas kertas merupakan bukti konkret dari kinerja Jokowi-Ahok. Selain itu,
lanjut dia, normalisasi waduk yang selama ini tidak berjalan dengan baik,
akhirnya sudah dilaksanakan walaupun sebelumnya banyak protes dari warga yang
menempati.
Pasangan Jokowi-Ahok juga dinilai mampu menunjukkan bukti integritas moral
yang baik dengan memerangi korupsi dan komitmen untuk reformasi birokrasi di
DKI. "Hal itu ditunjukkan dengan "lelang jabatan" lurah, yang
belum pernah dilakukan daerah lain di Indonesia. Masyarakat merasakan sekali
dampaknya terhadap "perilaku pelayanan" dari para petugas yang
sebelumnya menerapkan pola transaksional, "kalo ada fulus (uang),urusan
anda mulus". Sekarang, pelayanan lebih cepat dan tanpa harus membayar pun
masyarakat diperlakukan setara,''
Pasangan Jokowi-Ahok juga berhasil membuat program dengan
substansi yang pro-kebijakan, bukan pro-popularitas. "Satu bulan setelah dilantik, Pak
Jokowi-Ahok mengeluarkan KJS (Kartu Jakarta Sehat). Tentunya hambatan terus
ada, karena ini adalah sistem baru, misal sebelumnya ada RS yang kewalahan
melayani masyarakat yang berbondong bondong berobat. Setelah lima bulan, sudah normal kembali."
Selain itu Jokowi-Ahok juga mampu mewujudkan Kartu Jakarta
Pintar. Sistem ini berbeda dengan program sekolah gratis yang umum dibuat
daerah lain yang hanya meliputi biaya SPP. "KJP ini untuk menutup 13
komponen biaya (seragam, sepatu, buku, transport, les ekstrakurikuler dll). Jadi,betul-betul
membangun sistem,tidak hanya program sosial yang sifatnya sementara yang
bertujuan untuk cari popularitas supaya terpilih lagi."
Jokowi-Ahok menjadi fenomenal berkat
pendekatan dan gaya kepemimpinannya yang merakyat, tegas, dan responsif,
menjadikan rakyat DKI mencintai dua sosok ini.
Gaya blusukan Jokowi yang responsif terhadap persoalan masyarakat dan
ketegasan Ahok terhadap kerja aparat birokrat dinilai memenuhi aspirasi
masyarakat, masih terlalu dini menilai
keberhasilan Jokowi-Ahok hanya dalam satu tahun masa kerja.
Tapi sejauh ini, masyarakat secara umum puas dengan kepemimpinan
Jokowi-Ahok. "Akan tetapi, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat
diperlukan untuk mendukung keberhasilan Jakarta Baru. Tidak hanya pemerintah
yang super aktif, tapi "active citizen" lah yang lebih diharapkan.
Setahun Jokowi-Ahok memimpin DKI Jakarta tidak hanya menuai
pujian dari masyarakat. Duet ini, dalam survei Indo Barometer juga mendapat
rapor merah.
Indo Barometer melakukan survei untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat
tentang kepemimpinan Jokowi-Ahok dalam setahun. Survei ini dilakukan di seluruh
wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Waktu pengumpulan data pada tanggal 4-10 Oktober 2013, dengan metode
penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Jumlah
responden 400 responden (margin of error sebesar 4,9 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Ketidakpuasan masyarakat tercatat pada program untuk mengatasi lalu lintas
dengan persentase 73,3 persen. Lalu terlihat kepuasan masyarakat berada di
bawah 60 persen yaitu pada penyediaan lapangan pekerjaan, mengurangi
pengangguran, mengundang investor baru, penegakan hukum.
"Dari semua bidang tersebut, penilaian yang paling kecil adalah
prostitusi (23,8 persen), peredaran narkoba (25,5 persen) dan pengangguran
(26,8 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam
ringkasan hasil survei Indo Baromter, Kamis (17/10/2013).
Sebelumnya, masyarakat Jakarta pun mengaku puas terhadap kinerja duet ini
dan nilai tertinggi jatuh pada penanganan sosial. 73,8 persen masyarakat
mengaku ada perubahan sosial yang lebih baik di tangan Jokowi-Ahok. Masalah
keamanan berada di urutan nomor dua dengan hasil 62,8 persen yang menyatakan
ada perubahan yang lebih baik.
Pada bidang hukum sebanyak 40,3 persen menyatakan ada perubahan lebih baik,
pada bidang ekonomi 43,5 persen, dan pada bidang politik hanya 22,5 persen.
sumber :Indo barometer dan Republika
20.08 |
Category:
Tugas softskill bahasa indonesia
|
1 komentar
Comments (1)
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)